Proses Pengolahan Sarang Semut Kalimantan

Selasa, 17 Maret 2015


Bagaimana Proses Pengolahan Sarang Semut?

Pada Artikel ini saya akan menjelaskan bagaimana proses mendapatkan Herbal kering yang berkwalitas.
sarang semut asli kalimantan @90 ribu /100 gr

Pengolahan Simplisia (Herbal Kering)

Biasanya Herbal atau tanaman obat untuk pengobatan yang paling sering digunakan adalah berbentuk segar dan kering. Pemakaian bahan tanaman obat dalam bentuk segar mempunyai beberapa kelemahan, diantaranya tidak tahan lama dalam penyimpanan, harus selalu mencari atau tersedia baru jika akan menggunakan, dan rentan sekali untuk ditumbuhi jamur serta kapang.

Herbal dalam bentuk kering dikenal sebagai simplisia. Istilah simplisia dipakai untuk menyebut bahan – bahan obat alam yang masih berada dalam wujud aslinya atau belum mengalami perubahan bentuk. Departemen Kesehatan RI membuatkan suatu batasan tentang simplisia sebagai berikut. Simplisia adalah suatu bahan alami yang ternyata digunakan untuk obat dan belum mengalami perubahan proses apapun dan kecuali dinyatakan lain umumnya berupa bahan yang telah dikeringkan. Simplisia secara umum ada tiga macam, yaitu simplisiautama simplisia nabati berasal dari bagian atau seluruh bagian tumbuhan, simplisia hewani berasar dari bagian atau seluruh serta bahan yang dihasilkan dari hewan, dan simplisia mineral seperti belerang.

Bagaimana Cara Mendapatkan Herbal Kering yang berkualitas? Untuk mendapatkan simplisia yang berkualitas terutama simplisia dari ada beberapa tahapan pembuatan yang harus diperhatikan.berikut adalah step by step pembuatannya :

1. Proses Pengumpulan Bahan Baku

Pengumpulan bahan baku atau penen harus memperhatikan beberapa hal, yaitu umur tanaman, bagian tanaman sesuai denga tujuan pemakaian, dan waktu panen/musim. Tujuannya dalah agar bahan yang kita kumpulkan benar-benar berkualitas, dalam arti kandungan senyawa aktifnya dalam kadar yang optimal pada saat panen.
Untuk sarang semut yang umumnya digunakan dalam pengobatan ada tiga jenis, yaitu Hydnophythum formicarum, Myrmecomedia pendans, dan Myrmecomedia tuberose. Dipanen bagian umbinya yang menggelembung, pada usia yang cukup tua, umumnya berat sudah mencapai 2-3 kg. Pada kondisi ini diharapkan kandungan senyawa aktifnya sudah cukup optimal, semakin tua semankin besar umbi sarang semut.

2. Proses Sortasi Basah

Sortasi basah dilakukan pada bahan segar dengancara memisahkan kotoran dan atua bahan asing lainnya yang terikut saat pengumpulan. Dilakukan pula pemilahan bahan berdasarkan ukuran panjang, lebar, besar maupuan kecil. Sortasi basah berfungsi untuk mengurangi cemaran mikroba, serta memperoleh simplisia dengan jenis dan ukuran seperti yang dikehendaki. Sortasi basah diterapkan pada bagian tanaman daun, rimpang, kulit batang, dan sebagainya. Proses sortasi juga haruslah dilakukan secara diteliti dan cermat, Untuk sarang semut tentunya dipilih umbi yang cukup bagus, misalkan saja tidak ada penyakit atau jamurnya dan tentu tidak busuk, serta usia cukup dewasa.

3. Proses Pencucian

Pencucian berfungi untuk menurunkan jumlah mikroba yang menyebabkan pembusukan dan membuat penampilan fisik simplisia lebih menarik lebih bersih. Digunakan air yang mengalir deras untuk mencuci dan sumber air yang memenuhi syarat kesehatan.

4. Proses Perajangan

Beberapa jenis bahan baku simplisia seringkali harus diubah bentuk lain, misalnya irisan, potongan, dan serutan untuk memudahkan kegiatan pengeringan, pengemasan, penggilingan, dan penyimpanan serta pengolahan selanjutnya.
Untuk sarang semut dapat dilakukan dengan cara umbi segar semut disortasi dan dibersihkan dari kotoran-kotoran. Setelah dibersihkan, dilakuakn pengupasan kulit umbi tersebut, kemudian dipotong dengan ukuran-ukuran tertentu, sehingga akhirnya didapatkan potongan-potongan kecil dari umbi sarang semut, umunya bentuk lempengan.

5. Proses Pengeringan

Pengeringan bertujuan mengurangi kadar air dengan demikina dapat dicegah terjadinya reaksi enzimatik atau pertumbuhan/perkembangan bakteri dan cendawan. Pengeringan bagian-bagian tanaman atau tanamannya sendiri yang telah dipanen dan dibersihkan dapat dilakuakn secara langsung di bawah sinar matahari, atau diangin-angikan di tempat yang teduh ataupun dipanaskan pada suhu tertentu dalam ruangan pengeringan/oven.
Dalam hal pengeringan yang penting diperhatikan, yaitu pengawasan atas temperatur pengeringan dan pengaturan aliran udara dengan baik. Pengeringan dengan oven untuk simplisia suhu yang digunakan antar 30-60 derajat celcius. Proses pengeringan bertujuan untuk menekan volume dan berat bahan, serta memperpanjang daya simpannya, sehingga memudahkan penanganan dan proses selanjutnya.

Untuk sarang semut potongan-potongan kecil tersebut kemudian dikeringkan dengan menggunakan bantuan sinar matahari selama ± 3-5 hari. Setelah dikeringkan dengan bantuan sinar matahari, umbi tersebut juga dikeringkan kembali dengan menggunakan oven pada suhu ± 60°C. Setelah proses penegringan masih dilanjutkan dengan tindakan radiasi dengan sinar gamma untuk mematikan sisa kuman/bakteri, sehingga benar-benar mendapatkan hasil yang steril.

Karena alasan itulah masyarakat tidak dianjurkan mengonsumsi sarang semut yang hanya diproses dengan penegringan melalui panas sinar matahari. Sebab, suhu pemanasan tidaklah stabil dengan benar, sehingga rentan munculnya cendawan dan bakteri. Apalagi jika kulit terluar Myrmecomedia pendans yang berduri tidak dikupas, tapi langsung saja diiris-iris dan dijemur. Kulit sarang semut sebagaimana hasil penelitian Ahkam Subroto dari Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI mengandung zat-zat berbahaya yang terbentuk dari reaksi udara dan alam. Konsumsi kulit terluar saja menimbulkan efek negatif, bahkan bisa mengakibatkan hal yang fatal seperti keracunan.

6. Proses Sortasi Kering

Sortasi kering bertujuan untuk memisahkan benda-benda asing dan pengotor lain yang masih ada setelah proses pengeringan. Kegiatan soratsi kering dilakukan untuk lebih menjamin simplisia benar-benar bebas dari bahan asing.

7. Proses Penggilingan

Setelah proses pengeringan dilakukan penggilingan atau penyerbukan. Memang tidak semua jenis simplisia perlu digiling atau dibuat serbuk. Penggilingan dapat dilakukan dengan blender jika dalam jumlah kecil dan menggunakan mesin penggiling untuk skala besar. Untuk menyamakan ukuran partikel dapat disempurnakan dengan pengayakan ukuran tertentu.
Untuk sarang semut sebaiknya dibuat serbuk dibandingkan dengan mengkonsumsi  bentuk lempengan. Sarang semut dalam bentuk lempengan mempunyai kelemahan karena kadar zat aktif dari air liur semut yang menempel di setiap lempengan tidak merata. Mengkonsumsi lempengan tanaman epifit sarang semut tidak mewakili dosis yang tepat.

8. Proses Pengemasan dan Penyimpanan

Kegiatan ini bertujuan untuk melindungi (proteksi) simplisia pada saat pengangkutan, distribusi, dan penyimpanan dari gangguan luar seperti suhu, kelembapan, sinar, pencemaran mikroba, serta serangan berbagai jenis serangga. Kegiatan penyimpanan merupakan upaya untuk mempertahankan kualitas simplisia, baik fisik maupun jenis dan kadar senyawa kimianya, sehingga tetap memenuhi persyaratan. Untuk mengemas dan menyimpan sarang semut, pastikan bahwa simplisia sudah benar-benar kering, pasalnya bisa saja sarang semut yang tidak kering baik (lembab) akan mudah ditumbuhi jamur.
 
proses pengeringan www.sarangsemut.net
Jika Ingin membeli sarang semut yang higienis dan dikeringkan secara sempurna oleh oven pengering, jangan  ragu lagi, langsung saja pesan sarang semut dengan kualitas terbaik ditempat kami www.sarangsemut.net


UNTUK PEMESANAN SILAHKAN HUBUNGI 
BPK. MUHAMMAD LUTHFI HADY
HP. 087815353232 Pin BB : 759cb2c2


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

PEMESANAN


Pembayaran


BCA juga ada

Popular Posts